“Implementasi Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 16 Tahun 2020 Tentang Peranan Komite Madrasah Dalam meningkatkan layanan Mutu Pendidikan di Madrasah Tsanawiayah Kabupaten Bengkalis”.

ABSTRAK Nurhikmah : “Implementasi Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 16 Tahun 2020 Tentang Peranan Komite Madrasah Dalam meningkatkan layanan Mutu Pendidikan di Madrasah Tsanawiayah Kabupaten Bengkalis”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh surve awal bahwa pada dasanya komite madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Bengkalis sudah berjalan sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor :16 Tahun 2020. Namun demikian masih ada komite madrasah yang belum menjalakan perananya sebagai komite Madrasah sesui dengan Peraturan Mentri Agama Republik Indonesia Nomor. 16 Tahun 2020 hal ini dapat di lihat pada gejala-gejala yang ada yakni : 1. Masih ada komite madrasah yang belum memberikan pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan.2. Masih ada komite Madrasah yang belum memberikan dukungan (supporting agency) baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. 3. Masih ada komite Madrasah yang belum melakukan pengawasan (controling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. 4. Masih ada komite Madrasah yang belum menjadi mediator antara pemerintah (eksekutif) dan dengan masyarakat di satuan pendidikan. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriif Kualtatif dengan persentase. Madrasah yang ada di Kabupaten Bengkalis terdiri dari 43 Madrasah Tsanawiyah melihat begitu banyaknya responden maka peneliti mengambil sampel sebanyak 6 Madrasah setiap madrsah diambil 10 responden jumlah keseluruhan responden sebanyak 60 responden terdiri dari ketua komite, kepala Madrasah, sekretaris komite, bendahara komite, dua naggota komite, wakil kepala Madrasah, wali murid dan Tokoh masyarakat yang ada di sekitar Madrasah yang peduli terhadap pendidikan yang diambil dari 6 Mardasah. Instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam pelitian ini menggunakan Observasi dan wawancara (interview). Penelitian ini menggunakan empat kategori yaitu, baik, cukup, kurang baik, gagal aktifitas dikatakan baik apabila mencapai, 80%- 100%, cukup 60%-79%, kurang baik 30%-59%, gagal 0^-29%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bawa Implemntasi Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang peranan komite sekolah dalam meningkatkan layanan mutu Pendidikan masih kurang baik. Yaitu hanya 30,13 % dari mereka yang melakukan pernannya sebagi komite